Rabu, 02 Desember 2009

Pengajian Kamisan Mushalla Kantor Inspektorat

MAKASSAR-- Rutinitas pengajian tiap hari kamis ba'dha dhuhur kembali berlangsung di Mushalla Al Ikhlas Kantor Inspektorat Provinisi Sulawesi Selatan. Pengajian Kamisan kali ini mengangkat tema "Tafsir Al Fatihah" dengan menghadirkan ustdz Zaid Abdul Shamad Lc.

Dihadiri oleh sekitar 20-an jamaah, pengajian kamisan berlangsung dalam suasana sederhana dan bersahaja. Ustadz Zaid Abdul Shamad Lc. memulai pembahasannya dengan membaca Surah Al Fatihah beserta terjemahannya secara lafdziyah.

"Sebelum kita membaca Al fatihah dan surah lain dalam al qur'an, hendaknya kita membaca ta'awuz" jelas Zaid, "ini agar kita semua terhindar dari godaan syaithan" lanjutnya.

Menurut Zaid, syeitan merupakan musuh utama umat manusia, musuh yang harus dihindari dengan usaha keras karena godaannya sangat lihai. "Jangankan kita yang cuma diperingati oleh teman atau ustadz, Nabi Adam saja yang diperingati langsung oleh Allah masih tergoda sehingga memakan buah khuldi".

"Syeitan itu sangat pintar menggoda, dia akan membuat indah semua yang haram dan menghalangi kita menuju kepada yang baik. Tapi godaan terbesar bagi manusia adalah perempuan", terang Zaid.

Zaid juga menceritakan bahwa ada seorang ulama mengatakan "saya lebih siap menjaga segudang uang daripada seorang perempuan yang pesek dan hitam", hal ini menunjukan betapa takutnya ulama terhadap godaan syahwat.

Setelah menjelaskan makna ta'awuz, Zaid juga menjelaskan makna basmalah. Menurutnya, dengan membaca basmalah, ada tiga hal yang harus dicamkan dalam hati, "Saya lakukan karena diperintahkan oleh allah, saya lakukan demi mencari ridho Allah, dan saya lakukan sesuai dengan petunjuk Allah".

Kunci dari ibadah, menurut Zaid, adalah sikap mahabbah (cinta), raja' (harap) dan Khauf (takut) kepada Allah. Ketiga sikap dasar ini dapat diperoleh di tiga ayat Al fatihah.

"alhamdulillahi rabb al alamin bermakna sikap syukur kepada Allah yang akan melahirkan rasa cinta. ar rahman ar rahim bermakna lahirnya pengharapan atas rahman dan rahim Allah. Malik yaum ad din bermakna pengingat akan adanya maut sehingga menumbuhkan rasa takut". ulas Zaid.

Diakhir pertemuan, Zaid mengingatkan kisah tentang seorang istri yang sholeh ketika mengantar suaminyasampai di pintu ketika akan berangkat kerja. Sang istri berkata, "hati-hatilah mencari rizki, kami akan kuat untuk menahan lapar, tapi kami tidak akan kuat menahan api neraka karena mengkonsumsi rizki yang tidak halal".

Sungguh mulia sikap istri seperti ini. Memang terkesan sulit untuk menemukan istri yang seperti ini, tapi ini bukanlah hal yang mustahil.

0 komentar: