Selasa, 15 Desember 2009

Fahami Mekanisme Penyusunan Kebijakan Daerah

MAKASSAR— Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Azikin Solthan, M.Si. mengharapkan agar Aparat inspektorat lebih memahami secara teknis tentang teknik dan prosedur pembuatan produk hukum daerah.

“Pejabat Fungsional Auditor, agar lebih memahami secara teknis tentang teknik dan prosedur pembuatan peraturan daerah, peraturan kepala daerah dan keputusan kepala daerah sehingga mampu melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan daerah berdasarkan standar evaluasi yang berlaku.”

Harapan tersebut disampaikan oleh Azikin dalam sambutannya pada pembukaan Bimbingan Teknis Evaluasi Kebijakan Daerah yang dibacakan oleh Inspektur Wilayah II Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Jalaluddin Made di Makassar siang ini.

Azikin berharap agar melalui Bimbingan Teknis ini, Pejabat Fungsional Auditor dapat mengembangkan wawasan, pengetahuan dan pemahaman holistik yang meliputi produk hukum daerah secara umum, teknik penyusunan produk hukum daerah, mekanisme atau prosedur produk hukum daerah dan mekanisme evaluasi produk hukum daerah.

“Evaluasi terhadap kebijakan daerah atau regulatory review (RR) sebagai bagian dari fungsi pengawasan, dibutuhkan untuk mencegah lahirnya kebijakan daerah yang berlebihan atau yang didesain secara buruk”, tegas Azikin.

“Selain itu”, lanjut Azikin, “Bimbingan Teknis ini bisa menjadi media bagi para Auditor untuk membenahi diri dan meningkatkan kemampuan keilmuan, teknis, wawasan, dan kinerjanya sehingga dapat memenuhi harapan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah”

Diakhir sambutannya, Azikin mengharapkan agar peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti semua materi dengan baik, tekun, disiplin, dan bertanggung jawab, sehingga dapat memahami dan mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan itu pula, Drs. H. Jalaluddin Made atas nama Dr. H. Azikin Solthan, M.Si. selaku Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan membuka acara dengan resmi.

Menurut keterangan panitia yang disampaikan oleh Muhammad Kasman, acara yang diikuti oleh 40orang peserta dari berbagai kabupaten ini akan berlangsung selama 5 hari dari tanggal 15 – 19 Desember 2009.

“Pemateri yang akan hadir ada tiga orang, satu orang dari Biro Hukum dan HAM Setda Prov. Sulsel, sedangkan dua orang lainnya adalah akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin”,terang Kasman.

Salah seorang peserta, Chairil Bachtiar mengemukakan bahwa Bintek ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dasar mengenai produk hukum daerah, “apalagi bagi kami yang tidak berasal dari fakultas hukum”, ujar Sarjana Ekonomi yang menjadi utusan Inspektorat Provinsi ini.

Sementara itu, peserta lain, Nasrullah mengharapkan agar materi bintek jangan sampai seperti materi kuliah di fakultas hukum, “jangan sampai penyampaian materinya sangat kaku, dan lebih focus pada kebutuhan kita sebagai aparat inspektorat”, harap Nasrullah.


Selengkapnya…

Senin, 14 Desember 2009

Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude

MAKASSAR— Aula lantai III Gedung Ammanagappa UNM dipenuhi oleh sekitar 500-an orang undangan dari berbagai kalangan untuk menghadiri ujian promosi doktor bagi Drs. Azikin Solthan, M.Si, Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan.

Senin siang 14 desember 2009, Drs. Azikin Solthan, M.Si mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pemerintahan Daerah Pasca Pilkada Langsung: Kebijakan Penyusunan APBD Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2007-2008” dihadapan dewan penguji yang ketuai oleh Prof. Arismunandar, Rektor UNM.

“Saya tertarik mengangkat kasus ini sebagai bahan penelitian karena terbukti bahwa pasca pilkada langsung diBulukumba, selama tiga tahun berturut-turut penetapan APBD Bulukumba selalu terlambat”, jelas Azikin.

Hal ini menurut Azikin, lantaran Bupati yang terpilih oleh rakyat secara langsung, mendapatkan dukungan minoritas di DPRD sehingga hubungan antara legislatif dan eksekutif menjadi kurang baik. “ini yang membuat pembahasan APBD molor terus”.

Mendengar pemaparan tersebut, salah seorang anggota dewan penguji, Dr. Muhammad Rusdi, M.S memancing dengan pertanyaan, “Anda sepakat dengan pemilihan langsung atau tidak?”. Azikin menjawab pertanyaan ini dengan cukup diplomatis bahwa titik tekannya pada penegakan demokrasi bahwa partisipasi rakyat yang tinggi menjadi tolok ukur keberhasilan demokrasi.

“dengan partisipasi rakyat yang tinggi maka kualitas demokrasi akan baik, tentu hubungan antara eksekutif dan legislatif hendaknya dibangun dalam pola sebagai mitra, sehingga kepentingan masyarakat dapat dicapai bersama”, terang Azikin.

Drs. Azikin Solthan, M.Si maju sebagai kandidat doktor di bidang Administrasi public dengan promotor Prof. Dr. H. Mappa Nasrun, MA dengan dua orang kopromotor, Prof. Dr. H. Juanda Nawawi, M.Si dan Prof. Dr. H. Abdul Salam, M.Si.

Sidang yang berlangsung sekitar dua jam setengah ini berakhir dengan pembacaan keputusan sidang dewan penguji yang menyatakan bahwa Azikin Soltan dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Dan menjadi lulusan program doktoral pertama di UNM yang meraih gelar “dengan pujian” ini.

Di sela-sela sidang, hadirin di hibur dengan tari-tarian dari empat etnis yang mendiami jazirah Sulawesi Selatan, yakni Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Persembahan tarian ini berhasil memukau para hadirin yang hadir.

Setelah sidang berakhir, Azikin Solthan yang didampingi oleh istri, anak dan menantu tercinta mendapatkan ucapan selamat dari keluarga dan sahabat serta kawan dan handai taulan. Selamat pak Doktor. sekarang Anda sudah pantas disebut Yang Maha Terpelajar Dr. H. Azikin Solthan, M.Si.

Selengkapnya…

Senin, 07 Desember 2009

Petuah Inspektur di Syukuran Para Magister

MAKASSAR-- Azikin Sholtan menekankan pentingnya disiplin bagi seorang PNS, terutama bagi PNS pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan. Karena bagi Azikin, PNS Inspektorat harus menjadi contoh bagi PNS SKPD lain.

“2010 merupakan tahun pengawasan, olehnya ituInspektorat harus menjadi contoh bagi SKPS lain sebelum menuntut SKPD lain untuk disiplin dalam menjalankan aturan” demikian terang Azikin.

Hal ini diungkapkan Azikin ketika memberikan sambutan pada syukuran bagi Sembilan orang PNS Inspektorat Prov. Sulsel yang telah berhasil menyelesaikan program beasiswa pascasarjana di Unhas.

Pada kesempatan ini pula, Azikin mencontohkan, “kalau di suruh untuk ikut apel pada hari senin, ya harus ikut apel”. Bagi Azikin, ikut apel pagi merupakan salah satu contoh disiplin yang paling sederhana.

“Disiplin itu mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan”, kembali Azikin menekankan.

Dalam pelaksanaan disiplin ini, Azikin mengharapkan kesadaran dari masing-masing individu pegawai, “saya bukan tipe orang yang suka marah-marah, saya lebih suka menghibur orang dengan bernyanyi”. Menurutnya, orang yang suka marah-marah itu, itu demokratis tapi feodal.

Selain itu, kepada hampir seluruh PNS Inspektorat yang hadir, Azikin juga menyampaikan harapah, “Saya mengharapkan kebersamaan, karena saya tidak memiliki apa-apa”. Bagi Azikin, dengan kebersamaan, segala sesuatunya bisa dilaksanakan dengan baik.

Acara diakhiri dengan makan siang bersama, mari makan dan jangan lupa berdoa.

Selengkapnya…

Rabu, 02 Desember 2009

Pengajian Kamisan Mushalla Kantor Inspektorat

MAKASSAR-- Rutinitas pengajian tiap hari kamis ba'dha dhuhur kembali berlangsung di Mushalla Al Ikhlas Kantor Inspektorat Provinisi Sulawesi Selatan. Pengajian Kamisan kali ini mengangkat tema "Tafsir Al Fatihah" dengan menghadirkan ustdz Zaid Abdul Shamad Lc.

Dihadiri oleh sekitar 20-an jamaah, pengajian kamisan berlangsung dalam suasana sederhana dan bersahaja. Ustadz Zaid Abdul Shamad Lc. memulai pembahasannya dengan membaca Surah Al Fatihah beserta terjemahannya secara lafdziyah.

"Sebelum kita membaca Al fatihah dan surah lain dalam al qur'an, hendaknya kita membaca ta'awuz" jelas Zaid, "ini agar kita semua terhindar dari godaan syaithan" lanjutnya.

Menurut Zaid, syeitan merupakan musuh utama umat manusia, musuh yang harus dihindari dengan usaha keras karena godaannya sangat lihai. "Jangankan kita yang cuma diperingati oleh teman atau ustadz, Nabi Adam saja yang diperingati langsung oleh Allah masih tergoda sehingga memakan buah khuldi".

"Syeitan itu sangat pintar menggoda, dia akan membuat indah semua yang haram dan menghalangi kita menuju kepada yang baik. Tapi godaan terbesar bagi manusia adalah perempuan", terang Zaid.

Zaid juga menceritakan bahwa ada seorang ulama mengatakan "saya lebih siap menjaga segudang uang daripada seorang perempuan yang pesek dan hitam", hal ini menunjukan betapa takutnya ulama terhadap godaan syahwat.

Setelah menjelaskan makna ta'awuz, Zaid juga menjelaskan makna basmalah. Menurutnya, dengan membaca basmalah, ada tiga hal yang harus dicamkan dalam hati, "Saya lakukan karena diperintahkan oleh allah, saya lakukan demi mencari ridho Allah, dan saya lakukan sesuai dengan petunjuk Allah".

Kunci dari ibadah, menurut Zaid, adalah sikap mahabbah (cinta), raja' (harap) dan Khauf (takut) kepada Allah. Ketiga sikap dasar ini dapat diperoleh di tiga ayat Al fatihah.

"alhamdulillahi rabb al alamin bermakna sikap syukur kepada Allah yang akan melahirkan rasa cinta. ar rahman ar rahim bermakna lahirnya pengharapan atas rahman dan rahim Allah. Malik yaum ad din bermakna pengingat akan adanya maut sehingga menumbuhkan rasa takut". ulas Zaid.

Diakhir pertemuan, Zaid mengingatkan kisah tentang seorang istri yang sholeh ketika mengantar suaminyasampai di pintu ketika akan berangkat kerja. Sang istri berkata, "hati-hatilah mencari rizki, kami akan kuat untuk menahan lapar, tapi kami tidak akan kuat menahan api neraka karena mengkonsumsi rizki yang tidak halal".

Sungguh mulia sikap istri seperti ini. Memang terkesan sulit untuk menemukan istri yang seperti ini, tapi ini bukanlah hal yang mustahil.

Selengkapnya…

Selasa, 01 Desember 2009

Workshop Penyusunan LPPD

MAKASSAR-- Bertempat di Morante Room Hotel Singgasana, Biro Pemerintahan Daerah Setda Prov Sulsel melaksanakan Workshop Penyusunan LPPD dalam rangka EKPPD yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh Pemerintah Kab/Kota se-Sulawesi Selatan serta SKPD di lingkup Pemprov. Sulawesi Selatan.

Acara yang dilaksanakan selama dua hari yaitu Senin s.d Selasa, 30 Nopember s.d 01 Desember 2009tersebut dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat, Ir. H. Amal Natsir mewakili Sekretaris Daerah Prov. Sulawesi Selatan.

Adapun tujuan dilaksanakannya acara ini adalah sebagai upaya pembinaan, pengkoordinasian dan supervisi dari urusan penyelenggaraaan Pemerintahan di daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan yang meliputi pelaksanaan, dan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akurat dan akuntabel.

Hari pertama workshop diisi tentang Kebijakan Pemerintah dalam rangka EKPPD oleh Bapak Bonar, pemateri dari Irjen Depdagri, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Hasil Evaluasi LPPD Prov. Sulsel Tahun 2007 dalam rangka EKPPD oleh Kepala Biro Pemerintahan Daerah yang diwakili oleh Bapak Munajat, M.Si.

Hari kedua workshop diisi dengan materi Teknik penyusunan dan pengolahan data LPPD dalam rangka EKPPD oleh Iskandar Novianto, Ak., M.Si dari BPKP Pusat. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Hasil Evaluasi LPPD Kab./Kota Tahun 2007 oleh Inspektur Provinsi Sulsel yang diwakili oleh Bapak Abidin Sabang, SE yang saat ini menjabat sebagai inspektur Wilayah IV pada Inspektorat Prov. Sulsel.

Dari pemaparan Abidin, berdasarkan hasil evaluasi tim daerah LPPD Kab./Kota Tahun 2007 terungkap Daftar peringkat kinerja untuk pemerintah kota lingkup Sulsel sebagai berikut:
a. Kota Parepare nilai 3,084 dengan prestasi SANGAT TINGGI
b. Kota Palopo nilai 3,018 dengan prestasi SANGAT TINGGI
c. Kota Makassar nilai 2,570 dengan prestasi TINGGI

Sementara itu, peringkat kinerja untuk pemerintah kabupaten lingkup Sulsel sebagai berikut:
a. Kabupaten Sidrap nilai 3,067 dengan prestasi SANGAT TINGGI
b. Kabupaten Soppeng nilai 3,056 dengan prestasi SANGAT TINGGI
c. Kabupaten Takalar nilai 2,979 dengan prestasi TINGGI

Setelah pemaparan materi, sesi berikutnya diisi dengan Focus group Discussion (FGD) terkait teknik penyusunan dan pengolahan data LPPD. Pada sesi ini, peserta dibagi menjadi lima kelomppok besar dengan melibatkan beberapa unsur BPKP Perwakilan dan inspektorat Provinsi Sulsel sebagai fasilitator diskusi.

Dari Inspektorat Provinsi Sulsel terlihat bapak Ir. Amiruddin, MT., Zulfikar Anwar, SH dan Muh. Yuswan Yasir, SS. sebagai fasilitator. Sementara itu yang bertindak sebagai peserta, Inspektorat Provinsi Sulsel menugaskan Bapak Muhammad Kasman, SE.

Workshop berakhir pada pukul 14.00 siang yang ditutup dengan makan siang bersama bagi seluruh peserta, panitia, fasilitator dan pemateri.

Selengkapnya…

Senin, 30 November 2009

Theofilus Allorerung, SE Dilantik Jadi Sekda Toraja


MAKALE-- Hari ini Senin, 30 Nopember 2009, Bupati Toraja, J Amping Situru melantik Theofilus Allorerung SE sebagai Sekkab Tana Toraja di Gedung Wanita Makale. Sebelumnya, posisi ini dijabat pelaksana tugas Ayub Toding Allo SH, Kepala BPKKD Toraja.

Acara pelantikan Theofilus, dihadiri para anggota Muspida dan para pejabat eselon dua dan tiga serta para PNS dalam jajaran Pemkab Tana Toraja. Bahkan D
arma Wanita Persatuan Unit Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan juga turut hadir dalam acara tersebut.

Pada kesempatan tersebut Amping Situru mengatakan, "Saya selaku Bupati merupakan atasan dari Pak Theofilus. Dan sebagai orang tua, pasti selalu mendoakan anaknya agar dapat maju terus. Terus terang, Theopilus dilepas oleh Pak Gubernur di provinsi karena ada maksud tertentu. Apalagi baliho Pak Theofilus sudah terpasang di mana-mana."

Sambutan Amping tersebut disambut aplus ratusan hadirin yang memadati Gedung Wanita Kabupaten Toraja. Apalagi Amping juga seperti m
elontarkan 'lampu hijau' kepada Theofilus untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya.

Amping, secara tersirat menyebutkan bahwa ia menaruh harapan agar Theofilus dapat meneruskan kepemimpinannya di Bumi Lakipadada lima tahun ke depan. Secara diplomatis, Amping mengungkapkan, ''Kami berharap agar pelantikan Theopilus sebagai Sekda Tana Toraja merupakan pra pelantikan dari pelantikan berikutnya.''

Amping juga sangat bersyukur dengan dilantiknya Sekda defebitif karena tugasnya akan semakin ringan. "Tugas akan saya akan semakin ringan dibandingkan sebelumnya. Sekarang sudah ada Sekda defenitif yang membatu saya untuk menjalankan sebagian tugas-tugas. Jadi saya sudah bisa agak terlambat bangun pagi," ungkap Bupati sedikit berkelakar karena sebagian tugasnya akan dijalankan oleh Theofilus.

Sebagai Bupati, Amping mengharapkan agar agar dirinya dapat menyelesaikan tugasnya selaku Bupati Toraja yang tersisa sepuluh bulan
lagi dengan ending manis dan semua itu dapat dicapai bila Theofilus membantunya dalam menjalankan sebagian tugas-tugasnya dalam menyelenggaran roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai informasi, Theofilus Allorerung sebelumny
a menjabat Kepala Inspektorat Propinsi Sulawesi Selatan. Kemudian dilantik sebagai Sekda Toraja berdasarkan SK Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo, No. 820.2-19/19 Nopember 2009.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menempatkan Theofilus sebagai Sekda Toraja karena ada maksud tertentu. Kabarnya, orang nomor satu di Golkar Sulsel ini, menginginkan mantan Kepala Inspektorat Sulsel ini jadi '01' di Bum
i Lakipadada.


Theofilus Allorerung, SE sedang mengangkat Sumpah Jabatan sebagai Sekda Toraja


PNS yang menghadiri acara pelantikan Theofilus Allorerung, SE sebagai Sekda Toraja

Selengkapnya…

Selasa, 24 November 2009

Kado Istimewa Drs. H. Azikin Sholtan, M.Si


MAKASSAR-- Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan Drs. H. Azikin Sholtan, M.Si menjalani ujian doktoral di hadapan penguji Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa 24 November 2009.

Pria kelahiran Bantaeng 57 tahun lalu ini menyelesaikan jenjang pendidikan s-3 setelah sebelumnya meraih gelar Master Administrasi Publik di program kerja sama Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan Unhas.

Dalam ujian doktoralnya, Azikin mempertahankan disertasi yang digarapnya sejak tak menjabat bupati di Bantaeng tahun 2007 dengan judul “Dinamika Politik Daerah dalam Kebijakan Penyusunan APBD Pasca Pilkada Langsung”.

Bagi Azikin, ujian doktoral ini merupakan "kado istimewa" baginya yang baru saja dilantik oleh Gubernur Syahrul Yasin Limpo sebagai Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan. Sebelumnya, Azikin menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Ketataprajaan Pemprov Sulsel.

Mudah-mudahan gelar doktor bagi Bupati Bantaeng dua periode (1997- 2007) ini akan makin meningkatkan kinerjanya untuk menguatkan sistem pengawasan sebagaimana yang diharapkan oleh Gubernur.

"Khusus Pak Azikin, tahun 2010, kinerja pengawasan harus jadi prioritas” demikian pesan Syahrul dalam pelantikan Azikin sebagai Inspektur Provinsi.

Selengkapnya…

Senin, 23 November 2009

Petuah Inspektur Baru [Drs. Azikin Sholtan, M.Si]

MAKASSAR-- Meskipun telah dilantik pada tanggal 19 Noopember 2009 oleh Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, MH., M.Si, namun Inspektur Provinsi Sulsel yang baru, bapak Drs. H. Azikin Sholtan, M.Si baru berkantor pada senin, 23 Nopember 2009.


Hari pertama Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan yang baru, Drs. Azikin Sholtan, M.Si diisi dengan perkenalan dengan seluruh staf di jajaran kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lantai II Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan dengan dihadiri oleh seluruh staf. Pada kesempatan tersebut, Drs. Azikin Sholtan, M.Si menekankan pentingnya DISIPLIN KERJA. "Disiplin intinya adalah kesesuaian antara perbuatan dengan peraturan" jelas Azikin.

Azikin juga menjelaskan bahwa ada satu masalah yang sering dihadapi oleh auditor dalam melakukan tugas pengawasan, terutama di bidang kepegawaian. Azikin menekankan, "Sulit membedakan antara unsur birokrasi dengan politik".

"Kalau birokrasi itu proses maka politik itu tanpa proses, misalnya dalam penempatan pejabat eselon di SKPD tertentu. Kalau merujuk pada sifat birokrasi maka harus melalui jenjang kepangkatan yang jelas dan pasti, tapi kalau sudah dipengaruhi oleh unsur politik, proses itu dikesampingkan," terangnya.

Dalam menjalankan aktivitas pemerintahan, menurut Azikin, seseorang membutuhkan 3 [tiga] hal yaitu: iman, ilmu, dan seni. "Dengan iman hidup menjadi tenang, dengan ilmu hidup menjadi terarah, dan dengan seni hidup menjadi indah", pungkasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Theofilus Allorerung, SE sebagai Inspektur lama yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama menjalankan tugas sebagai Inspektur dan mengucapkan selamat bekerja kepada Drs. Azikin Sholtan, M.Si sebagai Inspektur baru.

Menanggapi penyampaian dari Theo, Azikin berkomentar, "Saya dan pak Theo ini kawan lama, bahkan sudah seperti adik saya. Kakaknya pak Theo yang bernama pak Tambaru merupakan teman kamar saya di IPDN dulu".

"Betul, beliau ini adalah seorang senior, kawan, dan sahabat saya. Baik sebelum masuk di birokrasi, ketika kami masih sama-sama aktif di organisasi kepemudaan, maupun sampai saat ini", tanggap Theo.

Selengkapnya…

Minggu, 22 November 2009

Makan Malam Bersama Theofilus Allorerung, SE


MAKASSAR-- Sebagai bentuk penghargaan atas kinerja bapak Theofilus Allorerung, SE yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan, maka diadakan acara makan malam bersama pada hari minggu, 22 Nopember 2009 pukul 19.00 di aula Kantor Inspektorat prov. Sulsel.


Dihadiri sekitar 100-an orang pegawai beserta Dharma Wanita unit Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan, acara makan malam bersama Theofilus Allorerung, SE dimulai dengan pembacaan puisi oleh Andi Zulkifli, SE (staf sub bagian keuangan).

Acara ini di setting dalam suasana yang santai dan penuh kehangatan ibaratnya sebuah keluarga, keluarga besar Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai sebentuk tanda rasa hormat, kecintaan dan penghargaan atas pengabdian Theofilus Allorerung, SE sebagai Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan.

Posisi Theofilus Allorerung, SE sebagai Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan digantikan oleh Drs. Azikin Sholtan, M.Si yang sebelumnya menjabat Asisten Tata Pemerintahan pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, Theofilus Allorerung, SE akan dilantik menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Tanatoraja.

Pada kesempatan yang penuh keakraban tersebut, Theofilus Allorerung, SE meyampaikan bahwa, "setidaknya ada tiga hal yang harus dijaga agar Inspektorat bisa berjalan dengan baik; kekompakan, kompetensi dan integritas pribadi maupun organisasi".

Beliau juga mengingatkan agar janganlah dirinya dilepas, beliau merasa sangat bersedih bila disebutkan kata dilepas. "Saya berharap agar unsur Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan selalu tetap menjalankan fungsi pengawasan dan senantiasa mengingatkan saya".

Acara ini diakhiri dengan makan malam, yang didahului dengan penyerahan cinderamata kepada pejabat Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan yang di mutasi ke SKPD lain. Mereka itu adalah :
1. THEOFILUS ALLORERUNG, SE
2. DR. H. BASRI RIZAK, SE
3. Drs. H. ANDI ARIVAI AP, MM
4. Drs. MUHAMMAD SYAHRIR
5. Drs. H. MAKMUR IDRUS

Selamat buat semua yang berbahagia [!]

Selengkapnya…